Banyak perusahaan B2B yang tidak menyukai media sosial. Tetapi media sosial telah menyentuk masyarakat dari berbagai kalangan. Sehingga mau tidak mau, perusahaan B2B harus menggunakannya. Untuk beberapa alasan, perusahaan B2B telah tertinggal dari perusahaan-perusahaan B2C dalam mengadaptasi media sosial dan menggunakannya sebagai bagian dari strategi marketing yang efektif. Berikut ini adalah tips yang akan membantu perusahaan B2B dalam keputusasaannya menggunakan media sosial dan mendapatkan lebih banyak trafik.
1 – Memahami dari Sudut Pandang yang Tidak Membosankan
Setiap perusahaan B2B dengan produk atau jasa yang sulit untuk dipahami, seperti perusahaan perakitan atau distribusi, perlu mengembangkan sudut pandang yang baik untuk dipahami dan dapat menarik khalayak luas. Hal ini akan memungkinkan mereka untuk membuat gagasan atau ide yang dapat memperoleh daya tarik pengguna media sosial.
Katakanlah B2B menjual jasa perbaikan untuk sistem pencucian mesin tambang. Tentunya tidak banyak orang yang akan memberikan likes ataupun shares mengenai hal itu. Tetapi ada orang-orang yang tertarik dengan reklamasi tambang atau meningkatkan keselamatan dalam dunia pertambangan. Itulah yang disebut dengan sudut pandang yang tidak membosankan. Anda dapat menemukan sudut pandangnya setelah Anda melakukannya dan siap untuk beralih ke media sosial.
2 – Menunjukkan Sumber Daya Manusia
Salah satu kelemahan besar yang dimiliki oleh sebagian besar perusahaan B2B, terutama sektor industri dan manufaktur, yaitu kurangnya sumber daya manusia yang mendukung usaha mereka. Kurangnya dalam menunjukkan keunggulan SDM membuat perusahaan B2B tampak begitu tidak nyata bagi khalayak. Seiap perusahaan B2B perlu melakukan upaya intensif untuk memanusiakan brand bisnis di media sosial dan content marketing mereka.
3 – Memperkerjakan Seseorang yang Berpengelaman
Perusahaan B2B seringnya tidak memperkerjakan seseorang yang memiliki pengalaman yang berkaitan dengan usaha mereka untuk mengatur media sosial. Berikut ini adalah beberapa alasan mengapa perusahaan B2B sulit memiliki seseorang yang ahli mengenai media sosial:
- Perusahaan B2B mencoba memperkerjakan seseorang yang memiliki pengalaman di bidang bisnis mereka, tetapi ia tidak memiliki pengetahuan seputar media sosial
- Perusahaan B2B hanya mencoba memperkerjakan seseorang yang mengetahui fungsi media sosial, bukan seseorang yang berusaha membuat pergerakan di berbagai media sosial
- Perusahaan B2B tidak mengetahui cara untuk terlibat langsung dengan niche mereka melalui media sosial
- Perusahaan B2B terlibat langsung dengan media sosial dengan mengutamakan tujuan, bukan brand awareness
Atas segala permasalahan di atas, berikut ini adalah sedikit tips untuk perusahaan B2B yang ingin memiliki seorang ahli media sosial yang tepat untuk bisnis mereka:
- Pekerjakan seseorang yang pernah berhasil dengan strategi media sosialnya dengan niche yang mirip dengan bisnis Anda
- Menyewa jasa agensi atau perusahaan konsultan yang dapat membantu Anda terlibat dalam berbagai upaya untuk membuat media sosial, penulisan konten, pemasangan iklan, dan lain-lain
4 – Fokus pada Content Marketing untuk Media Sosial Anda
Tidak ada kampanye media sosial yang sukses tanpa adanya content marketing. Keduanya saling berkaitan. Tapi bagaimanapun, tidak semua perusahaan B2B mengerjakan content marketing yang efektif. Dan masalahnya mungkin adalah sebagian besar B2B tidak mengetahui jenis konten apa yang tepat. Kami menyarankan Anda menyelaraskan pemahaman kontekstual konsumen dan perjalanan mereka dengan tujuan konversi Anda. Hal itu adalah titik kontak antara perusahaan Anda dengan konsumen.
5 – Menggunakan LinkedIn
Seperti halnya media sosial lain seperti Facebook, Twitter, Google+, dan Pinterest, LinkedIn memungkinkan Anda memiliki hubungan yang profesional berdasarkan satu tujuan, yaitu tujuan sosial perusahaan B2B Anda. Dan tujuan sosial Anda bukanlah trafik, melainkan sesuatu yang dapat mengarahkan pada trafik. Selain itu, media sosial ini berorientasi bisnis, terutama digunakan untuk jaringan profesional. Bahkan LinkedIn adalah jaringan profesional terbesar di dunia. Ada 3 model LinkedIn yang bermanfaat untuk perusahaan, baik B2B dan B2C, yaitu:
- LinkedIn membantu perusahaan dalam mencari pekerja profesional (hiring solution) untuk perusahaan. Dan biasanya perusahaan diharuskan membayar terlebih dahulu unutk lisensi per tahun.
- LinkedIn adalah solusi marketing bagi sebagaian besar perusahaan. Mereka menyediakan ruang untuk pemasangan iklan dan perusahaan dapat memilih jenis iklan yang ingin dipasang dan khalayak sasaran yang diinginkan.
- LinkedIn memberikan penawaran biaya keanggotaan yang minimum sehingga para profesional merasa banyak manfaat yang dapat diperoleh hanya dengan mengeluarkan sedikit uang.