Bagi seorang pemasar, tentunya sulit untuk memperoleh konsumen. Mereka berupaya untuk mendapatkan perhatian konsumen dengan pemasaran konten dan memberikan informasi melalui email, berharap bahwa konsumen akan membaca dan tertarik dengan brand mereka. Akan lebih sulit lagi bagi pemasar yang menargetkan konsumen dengan demografis yang beragam. Jadi, bagaimana mereka memastikan bahwa brand mereka menargetkan ke semua demografis konsumen secara efektif? Generasi yang mana memberikan respon terbaik terhadap panggilan telepon, yang paling menyukai belanja di toko, atau yang ketagihan karena produknya ramah lingkungan? Berikut adalah penjelasan mengenai karakteristik dan pemasaran yang memungkinkan diterapkan pada generasi boomers, gen x, dan millennials:
Pemasaran untuk Boomers
Boomers adalah kelompok yang masih menggunakan voicemails. Meskipun rekan-rekan mereka telah mengajarkan cara menggunakan teknologi, generasi ini akan secara pelan memahami dan menggunakannya. Boomers berusia sekitar 41-50 tahun yang menggunakan situs jejaring sosial seperti Facebook untuk menjalin lagi hubungan yang telah “terhenti”.
Boomers sering salah mengerti mengenai Facebook remarketing ads yang dianggap menghalangi Newsfeed mereka namun masih bisa menerima taktik direct marketing atau direst sales karena mereka lebih menyukai berbicara dengan orang secara langsung. Boomers memiliki nilai tertinggi dalam konsumen pasar karena biasanya mereka memiliki peran penting dalam mengatur anggaran dalam keluarga.
Generasi ini paling rentan dengan taktik marketing dan sales yang tradisional. Boomers cenderung ingin berbicara dengan orang secara langsung sebelum mereka melakukan pembelian. Untuk menjangkau generasi boomers, biasanya pemasar melakukan pemasangan iklan pada media cetak (surat kabar, majalah, tabloid, dan lain-lain) dan media elektronik (televisi dan radio).
Pemasaran untuk Generasi X
Generasi X adalah generasi yang berusia antara 31-40 tahun, yang sering disebut juga sebagai jembatan antara generasi millenials dan boomers. Gen X berhadapan dengan perawatan anak, kepemilikan rumah, pencapaian puncak karir mereka. Mereka biasanya menggunakan jejaring sosial seperti Facebook, MySpace, dan Twitter. Sikap penyesuaian diri mereka dengan teknologi hampir sama dengan generasi millennials, dan mungkin lebih loyal sepanjang hidup mereka dibandingkan generasi yang lainnya. Gen X juga berperan penting dalam menentukan anggaran pengeluaran keluarga. Generasi ini tumbuh tanpa adanya pengalaman belanja online, sehingga mereka masih menikmati belanja di toko, tetapi mereka bisa menerima tawaran belanja online dengan baik.
Email marketing masih bisa menjadi cara terbaik untuk berkomunikasi dengan Gen X. Karena email cukup penting bagi mereka karena berurusan dengan pekerjaan. Kemungkinan mereka sering memeriksa email di tempat kerja, rumah, tablet, smartphone, dan dekstop. Generasi X tidak begitu terpengaruh dengan gelombang tren dan lebih memilih membeli produk atau layanan yang menurut mereka juga bermanfaat terhadap masyarakat atau lingkungan sekitar. Mereka menyukai brand yang menawarkan manfaat sosial, seperti jika Anda membeli sebotol minuman yang berarti Anda ikut menyumbangkan sesuatu untuk pendidikan di daerah terpencil atas pembelian Anda.
Generasi X menggunakan jejaring sosial, seperti Facebook, selain untuk berinteraksi, mereka menyukai informasi yang banyak dibagikan di beranda Facebook mengenai gaya hidup, tips dan trik, events, dan informasi lainnya yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari mereka yang sibuk. Karena kesibukan mereka, tidak mungkin mereka tidak menyukai liburan. Dan itu bisa dimanfaatkan untuk pemasaran. Meskipun brand Anda tidak ada hubungannya dengan liburan, tetapi promosi bisa dilakukan dengan menawarkan kemampuan produk yang bisa berguna untuk liburan mereka.
Pemasaran untuk Generasi Millennial
Generasi ini perlahan-lahan mengambil alih tenaga kerja, berusia antara 25-30 tahun. Generasi millennials atau milenium ini paling banyak berbicara tentang media sosial dan pop-culture. Generasi ini mulai memasuki dunia kerja dan merupakan generasi dengan jumlah pengusaha terbanyak. Mereka menyukai pembicaraan mengenai isu-isu sosial dan ekonomi ke depannya. Generasi ini paling responsif terhadap rekomendasi kesempatan belanja online yang diberikan oleh keluarga dan teman-teman mereka, dan dimotivasi oleh kemudahan belanja online. Mereka membentuk kembali produk dan layanan yang dipasarkan dengan tetap tidak responsif terhadap taktik pemasaran tradisional. Generasi ini akan memilih restoran berdasarkan referensi yang mereka dapatkan di Instagram, memilih gaya fashion yang terinspirasi dari Facebook, dan menyukai pembelian secara online.
Pemasaran yang menargetkan generasi millennials seharusnya mengambil pendekatan yang menunjukkan perspektif baru pada permasalahan umum. Jika pemasaran Anda menginginkan mendapatkan perhatian generasi millennial, Anda bisa memberikan mereka inovasi dari brand produk Anda dan mendatangkan seseorang yang ahli dalam bidang yang berkaitan dengan produk Anda. Selain itu, Anda bisa menggunakan periklanan di media online untuk menjangkau mereka.