Pernah membuka suatu website yang loading nya lama sekali? Males banget kan tunggunya? Mungkin kita tinggal close aja dan pindah ke website lain. Bayangkan kalau itu adalah website anda sendiri. Jangan sampai deh. Punya website bagus-bagus, tapi pengunjung pada malas mampir karena lama membukanya.
Bukan cuma untuk pengunjung, lamanya akses website juga berpengaruh bagi robot search engine seperti Google dalam menentukan ranking pencarian (SEO). Jika aksesnya sangat lambat, robot spider Google juga ikut malas untuk mengindex website anda di posisi yang baik.
Mungkin anda merasa website anda sekarang sudah cukup cepat. Benarkah demikian? Jangan-jangan anda hanya mengakses cache (copy) website yang tersimpan di browser. Jadi itu bukan versi asli dari website anda seperti yang diakses para pengunjung. Cobalah menghapus cache dari browser anda. Atau mungkin faktor kecepatan koneksi Internet di kantor/rumah anda memang cukup mumpuni. Tapi kenyataannya masih banyak pengunjung anda yang koneksi Internet nya masih lambat.
Untuk mengukur performa dan kecepatan akses website, coba gunakan tool gratis yang tersedia di Internet seperti GTmetrix.com atau Google Page Speed Insight (https://hercodigital.id/pagespeed). Disitu akan diberikan penilaian seberapa baik kecepatan loading website anda dan rekomendasi apa yang dapat ditingkatkan. Dari sekian banyak faktor, berikut beberapa poin utama yang perlu diperhatikan.
1. Hosting
Jika target pengunjung anda kebanyakan dalam negeri, lebih baik gunakan hosting IIX (Indonesia). Tapi jika target pengunjung anda internasional, gunakan hosting luar negeri yang bonafide. Secara umum ada beberapa level hosting, yaitu shared hosting, Virtual Private Server (VPS) dan Dedicated server. Kebanyakan pengguna awal memilih shared hosting karena biayanya lebih murah. Satu server digunakan untuk banyak akun pengguna yang dibedakan username dan password nya. Resource server ini (processor, memory, dsb) dibagi oleh seluruh pengguna dalam server tersebut. Jika pengunjung sudah banyak, biasanya anda harus menggunakan VPS. Anda akan memiliki resource yang lebih besar dan lebih leluasa dalam mengatur resource VPS.
2. Content Delivery Network (CDN)
Jika pengunjung anda sudah banyak dan tersebar di seluruh dunia, pertimbangkan untuk menggunakan CDN. Ini adalah layanan server yang tersebar di berbagai lokasi di seluruh dunia. Tujuannya adalah agar pengunjung yang mengakses situs anda akan diarahkan untuk mendownloadnya dari lokasi server CDN yang terdekat, daripada harus mengaksesnya dari hosting utama yang letaknya jauh. Beberapa CDN populer diantaranya Amazon CloudFront, MaxCDN, CloudFlare, dan sebagainya.
3. Optimasi gambar
Hal paling sederhana untuk mengoptimasi website adalah dengan meminimalkan ukuran file image/gambar. Kompresi ukuran gambar seminimal mungkin tanpa mengorbankan kualitas visualnya secara kasat mata. Gunakan kompresi gambar dalam format .jpeg atau .png. Ukuran file tiap gambar idealnya tidak lebih dari 30-50 KB. Minimalkan juga jumlah gambar dalam tiap halaman.
4. Gunakan fungsi caching
Browser cache menyimpan berbagai elemen dalam website saat pengunjung mengakses website anda, seperti file HTML, CSS Javascript, gambar, dan sebagainya. Sehingga ketika mereka mengunjungi kembali website anda, browser mereka akan mengecek konten apa yang telah diperbaharui untuk kemudian hanya mendownload konten tersebut. Sehingga ini akan mengurangi penggunaan bandwidth server dan juga membuka website dengan lebih cepat, karena sebenarnya mereka hanya membuka cache dari browser mereka sendiri.
Proxy cache juga berfungsi layaknya browser cache, bedanya proxy cache ini tersimpan di proxy server atau biasanya ISP. Jadi bila diset dengan betul, pengunjung baru pun dapat mengakses website anda lebih cepat karena cukup mengaksesnya dari proxy server tersebut.
5. Optimasi kode sumber
Hindari menggunakan skrip atau ekstensi yang berlebihan dan tidak perlu. Beberapa Content Management System (CMS) yang populer seringkali menawarkan plugin/ekstensi dari pihak ketiga yang siap pakai. Masalahnya terkadang ekstensi ini membutuhkan resource yang besar. Sehingga tanpa disadari performa website anda menjadi berat. Atau justru kode sumber website anda sendiri yang tidak optimal. Pihak pengembang website seringkali tidak tahu atau kurang memperhatikan hal-hal ini. Ibaratnya membangun sebuah rumah, hanya memperhatikan tampilan luarnya saja, tapi kualitas bangunan diabaikan. Padahal ini sangat mempengaruhi performa dan pengalaman pengunjung (UX / User Experience) terhadap website anda.
Dengan memperhatikan beberapa hal diatas seharusnya performa dan kecepatan akses website anda akan meningkat. Pengunjung lebih nyaman mengakses, tingkat pentalan (bounce rate) berkurang, dan bot search engine juga memberi nilai lebih bagi situs anda.
informasi yang sangat berguna bos, terima kasih sudah berbagi ilmunya
ok gan….sdh sesuai anjuran, thanks