Menggoda Pelanggan Harga merupakan hal yang tepat. Harga, salah satu faktor yang mempengaruhi sukses tidaknya pemasaran sebuah produk. Oleh karena itu kita mengenal istilah pricing strategy atau strategi harga dalam pemasaran. Pengemasan dan pengelolaan harga produk yang jitu dapat menggugah minat seseorang untuk membeli produk yang ditawarkan.
Contoh paling mudah, Saat ingin membeli arloji baru di sebuah pusat perbelanjaan, kamu dihadapkan pada dua buah toko yang sama-sama menjajakan arloji. Toko yang satu menawarkan koleksi arlojinya di balik etalase tanpa label harga. Sementara toko yang satu lagi menambahkan display harga dan mengelompokkan koleksi arlojinya sesuai gradasi pemberian harga.
Kamu pasti akan cenderung menghampiri toko yang memiliki display harga karena akan lebih mudah membandingkan budget belanja dengan selera mu, ketimbang memilih toko yang satu lagi. Secara praktis, pricing strategy dapat dijelaskan sebagai cara pemasar bermain-main dengan untuk menarik minat beli calon pembelinya. Hal-hal yang dapat mempengaruhi pricing strategy antara lain kelas ekonomi sasaran penjualan, gaya hidup masyarakat, produk yang ditawarkan, dll.
Berikut beberapa pricing strategy yang sering diterapkan para pemasar untu menggoda pelanggan :
1. Menambahkan gratisan
Kata “gratis” bisa menjadi kata sakti untuk menarik pembeli. Pernahkah kamu melihat pemilik toko mencantumkan promo di balik etalase tokonya seperti ini, “Beli dua gratis satu!” atau iklan sejenis itu. Strategi seperti ini cukup ampuh diterapkan apalagi masyarakat kita memang gemar dengan gratisan. Sebagai contoh, daripada memasang label harga Rp 8.000, per botol seorang pedagang minuman memilih menaikkan harganya menjadi Rp 12.000 per botol, namun pembeli mendapat gratis satu botol setiap pembelian dua buah botol. Harga jual untuk tiga buah botol minuman seharga Rp 8.000,- per botol sama dengan harga jual dua botol minuman seharga Rp 12.000,- per botol. Keuntungan yang diperoleh pedagang adalah dengan pembelian paketan misalnya beli dua atau kelipatannya sekaligus, minumannya lebih cepat terjual. Kalaupun ada pembeli yang membeli satuan, margin keuntungannya lebih tinggi dibanding harga normal.
2. Diskon
Selain gratisan, kata diskon juga cukup menarik perhatian calon pembeli. Semestinya diskon atau pemotongan harga terjadi pada momen-momen tertentu saja. Misalnya saat cuci gudang, atau ada promo penawaran produk baru. Apabila ada toko yang menawarkan diskon terus menerus walaupun musim sudah berganti beberapa kali, berarti kemungkinan pemilik toko menerapkan strategi harga barangnya sudah dinaikkan terlebih dahulu lalu dibuat diskon supaya harga kelihatan lebih menarik. Namun cara ini tetap efektif dilakukan.
3. Mempercantik harga
Pada strategi ini harga dipermak sedemikian rupa agar harga lebih eye catching di mata calon pembeli. Contoh, ketimbang memasang label harga Rp 10.000,- per item, seorang pedagang mungkin lebih memilih mencantumkan harga Rp 9.999, per item. Kesan awal yang ditangkap calon pembeli adalah harga lebih murah. Contoh lain, ketimbang melihat promo “Lemari es dua pintu, hanya Rp 1.750.000,” seorang pembeli mungkin lebih tertarik dengan promo “Lemari es dua pintu, hanya Rp 1,75 juta” harga kelihatan lebih menarik atau lebih sederhana bukan?