Warna merupakan unsur penting dalam desain. Jadi, Anda juga harus memperhatian jenis warna yang Anda gunakan untuk website Anda agar tampilannya tidak membosankan bagi para pengguna inernet. Warna memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap perilaku dan emosi kita. Ketika mata kita melihat suatu warna pada sebuah benda, benda tersebut mengirimkan pesan yang bermakna pada bagian otak kita yang disebut dengan hipotalamus, yang mana kemudian bagian otak ini mengirimkan sinyal ke kelenjar pituitari , pada sistem endokrin, dan kemudian ke kelenjar tiroid.
Kelenjar tiroid akan menghasilkan hormon yang memicu adanya fluktuasi dalam mood, emosi, dan mendorong tindakan tertentu. Jadi, inti dari artikel ini adalah gunakan warna yang tepat agar Anda dapat menarik perhatian pengunjung. Berikut ini adalah psikologi warna yang dapat membantu Anda dalam meningkatkan konversi website Anda:
PUTIH (Keaslian, Kemurnian, Kesucian, Kepolosan, dan Kebersihan)
Secara psikologi warna putih memberikan efek meredakan rasa nyeri, bersih, membuat seseorang merasakan kebebasan, dan memberi kesan keterbukaan. Tapi di sisi lain, warna putih juga dapat menyebabkan sakit kepala dan kelelahan pada jika digunakan secara berlebihan.Karena warna putih dapat memantulkan cahaya yang sangat terang ke mata. Tema yang minimalis dan sederhana sesuai untuk warna ini. Putih termasuk warna netral yang sesuai digunakan dengan berbagai tambahan warna lain. Selain itu, Penggunaan warna putih mampu memberikan efek keyakinan atas kualitas yang tidak akan mengecewakan.
MERAH (Bersemangat, Dinamis, Komunikatif, Aktif, Kegembiraan, dan Mewah)
Warna merah memiliki efek menstimulasi perhatian, serta merangsang kelenjar adrenal, hingga meningkatkan detak jantung. Merah juga sering dimaknai sebagai warna yang memberikan rasa keberanian, cinta, percaya diri, dramatis, panas, dan perjuangan. Merah sesuai dipadukan dengan warna terang untuk menegaskan adanya suatu keinginan. Tetapi jika terlalu banyak digunakan akan memberikan kesan agresif, kemarahan, nafsu, kekerasan, persaingan, dan penolakan atau pertentangan. Sedangkan untuk merah muda menggambarkan sifat feminin atau kewanitaan.
BIRU (Ketenangan, Kepercayaan, Keseriusan, Efisiensi, dan Profesional)
Warna biru adalah warna yang paling sering digunakan dalam dunia bisnis, khususnya bisnis yang mengedepankan keseriusan dalam pekerjaannya. Warna biru muda dapat memberikan efek kepercayaan yang lebih dominan, sedangkan warna biru gelap lebih cenderung berkesan meningkatkan kecerdasan. Sisi negatif dari penggunaan warna ini adalah sikap dingin, keras kepala, acuh tak acuh, tak ramah, dan kurang emosi. Tetapi biru termasuk warna yang paling disukai oleh banyak orang.
KUNING (Ceria, Energi, Antusiasme, Kekanak-kanakan, dan Kegembiraan)
Meskipun tidak sebesar warna merah, warna kuning juga dapat menarik perhatian. Pada umumnya, warna kuning juga melambangkan keluarga, persahabatan, keleluasaan, spontanitas, sosial, toleran, dan rasa ingin tahu, hingga optimisme. Sedangkan sisi negatifnya menampilkan sikap yang berbeda-beda, kurang dipercaya, irasional, ketakutan, kerapuhan, depresi, dan kecemasan.
UNGU (Misterius, Independen, Visioner, Kuat, Sensitif, dan Obsesif)
Ungu adalah warna yang unik, karena jarang ditemukan di beberapa tempat. Penggunaan warna ini menggambarkan harapan yang besar dan kepekaan. Tetapi, warna ungu juga dapat memberikan kesan kurang teliti dan sendirian. Warna ini juga memiliki unsur kewanitaan karena dapat membangkitkan emosi secara spesifik. Sebagian besar perusahaan kecantikan menggunakan warna ini karena banyak disukai oleh wanita.
HIJAU (Kesegaran, Ketenangan, Kesejukan, Kesehatan, dan Kesembuhan)
Hijau adalah warna alam. Hijau dapat menimbulkan rasa empati. Tetapi sisi negatif warna ini yaitu dapat menimbulkan rasa terperangkap/tersesat, kebosanan, superior, ambisi, keserakahan, dan kelemahan. Karena melambangkan kesegaran, tidak mengherankan jika perusahaan minuman banyak yang menggunakan warna ini sebagai warna primer brand mereka.
ORANGE (Komunikasi, Percaya Diri, Keramahan, Penuh Harapan, dan Kreativitas)
Warna orange merupakan hasil kombinasu dari warna merah dan kuning. Sehingga masih ada kesan kehangatannya. Tetapi sisi negatif dari warna ini adalah penggunaannya yang berlebihan dapat memberikan kesan frustasi, ceroboh, kurang intelektualisme, dan ketidakdewasaan. Perusahaan yang bergerak di bidang teknoogi atau industri kreatif sering menjadikan orange sebagai warna primer brand mereka.
HITAM (Kekuatan, Glamor, Keamanan, Emosional, Efisiensi, Maskulin, Dramatis, Misterius, Klasik, Kecanggihan, dan Keabadian)
Meskipun tampak suram dan menakutkan, tetapi hitam mampu memberi kesan elegan jika digunakan dengan tepat. Jika digunakan dengan intensitas yang besar, hitam akan menimbulkan perasaan yang tertekan. Hitam selalu identik dengan duka karena hitam juga melambangkan berhentinya kehidupan, yang memberikan makna hampa, kematian, kegelapan, kebinasaan, kemurungan, dan kepunahan.
ABU-ABU (Keseriusan, Kemandirian, dan Keluasan)
Warna abu-abu cenderung menyatakan tujuan yang tidak jelas atau abstrak. Kesan netral juga ada dalam warna ini, tetapi negatifnya abu-abu memberi kesan tidak komunikatif, membosankan, depresi, kekurangan energi, kurang percaya diri, dan hibernasi. Warna abu-abu dihasilkan dari perpaduan warna hitam dan putih yang seringkali digunakan sebagai “penetral”.
COKLAT (Stabilitas, Bumi, Dukungan, Kenyamanan, Keamanan, dan Kehangatan)
Kesan tua dan sederhana juga sering muncul pada penggunaan warna ini. Warna ini sesuai jika dipadukan dengan warna hijau. Coklat juga dapat memberikan kesan sophisticated, karena dekat dengan warna emas. Warna coklat ini lebih sering digunakan oleh firma hukum.